Verbal Abuse, Mengapa Berbahaya?
Verbal abuse adalah kekerasan secara verbal, contohnya mem-bully, membentak atau berbicara dengan bahasa yang dapat menyakiti pendengar sehingga dapat membuat trauma. Lalu, mengapa verbal abuse berbahaya?
Sukma.co — Mental adalah hal-hal yang berkaitan dengan watak atau batin manusia. Selan sehat fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik cenderung dapat mengontrol emosi dan tindakan mereka. Menurut Notosoedirjo dan Latipun (2005) kesehatan mental dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah biologis dan psikologis, sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah sosial budaya. Faktor biologis yang secara langsung berpengaruh terhadap kesehatan mental diantaranya adalah otak, sistem endrokin, genetika, dan sensori, sedangkan faktor psikologis yang berpengaruh adalah ketenangan jiwa. Berikut adalah beberapa gangguan mental yang diketahui secara umum, diantaranya bipolar, depresi, stres, trauma, psikosis, skizofrenia, gangguan kecemasan dan verbal abuse.
Verbal abuse adalah kekerasan secara verbal, contohnya mem-bully, membentak atau berbicara dengan bahasa yang dapat menyakiti pendengar sehingga dapat membuat trauma. Biasanya penyebab utama yang menjadi kemungkinan pelaku melakukan hal tersebut adalah pelaku memiliki pengalaman serupa di masa lalunya sehingga ia menerapkan kembali tindakannya kepada orang-orang sekitar.
“Insecurity itu yang membuat dia melakukan verbal abuse terhadap orang. Dia dibentuk dan dibesarkan dalam kondisi bahwa kekerasan secara verbal itu adalah sesuatu yang biasa.”
Menurut Psikologi Anak, Pendidikan, dan Keluarga Novita Tandry, M.Psi., banyak hal yang bisa menjadi penyebab orang melakukan kekerasan secara verbal maupun secara psikis. Hal demikian terjadi lebih kepada rasa insecurity yang ada pada dirinya. “Insecurity itu yang membuat dia melakukan verbal abuse terhadap orang. Dia dibentuk dan dibesarkan dalam kondisi bahwa kekerasan secara verbal itu adalah sesuatu yang biasa.”
Kekerasan ini sangat berdampak kepada pribadi sang korban. Orang yang mendapatkan perlakuan ini kemungkinan menjadi pribadi yang pemalu, menarik diri, menangis jika didekati, dan takut bertemu orang lain. Hal ini perlu diberantas karena selain merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain. Akibat dari orang yang melakukannya adalah tidak mempunyai teman dan tidak dipercaya.
Setiap orang mempunyai ketahanan psikologis yang berbeda, itu sebabnya kita perlu menjaga apa saja yang keluar dari lisan kita. Mulai sekarang, mari kita sama-sama menjaga perasaan orang lain, karena jika kita bisa memperlakukan orang lain dengan baik maka kita pun akan senang bergaul dengan kita.
Penulis: Adillah Zhafira Amir (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Editor: Haniffa Iffa