Imajinasi

Usang Usik Menggelitik

Oktober 11, 2018

author:

Usang Usik Menggelitik


Oleh: Muhammad Iqbal

Sempat bertanya ada apa gerangan

dengan usang yang mengusik lirik-lirik puisi

yang masih berupa bibit tak berbuih

 

usiknya adalah gelombang riak batu-batu berloncatan

berjalan seolah estetika yang mengabdi

pada kerumun makna masing-masing pembaca

menuntut peka nuansa agar padu padan

dengan nada-nada angan

 

dahulu-dahulu yang memaksa menghilir dari hulu

yang bukan merupakan garis permulaannya

bagaimana bisa gerbong itu lolos

padahal bukan pada relnya

 

sangkaku mula-mula itu hanyalah

efek dari lelah yang memuncak

yang baru saja sampai kerongkongan

namun rupa-rupa itu adalah suara

yang terjadwal siarannya

yang (sebiasanya) menunggangi cita

yang memang urung usai

 

arif harus sebagai rambu-rambu reaksioner

tapi standar bijak yang kupijak

hari ini masih kuragui

 

suara-suara khalayak seperti biasa

selalu coba menggurui

tapi hanya segemericik makna diantaranya

yang bisa diamini pada kondisi

 

jatuh…

jatuh…

jatuh…

setidaknya hari ini aku memberi ruang untuk bangun

dan sekuntum api yang kunyalakan

lewat pemantik batu akik

mengobor jalan tanda tanya yang coba kujajaki

terus tanpa henti

 

Malang, 6 Oktober 2018


Silahkan login di facebook dan berikan komentar Anda!