Bukan Dukun
Kita bukan dukun, apalagi Tuhan
Kita tahu apa saja, tapi bukan tahu segalanya
Kita bukan dukun, apalagi Tuhan
Kita bisa selesaikan apa saja, tapi bukan segalanya
Tak perlu dupa, ataupun mantra untuk melihatmu
Hanya perlu sepucuk kertas, dan sepotong pensil untuk membacamu
Katakan saja, apa yang kauinginkan
Melalui visual yang kaulukiskan
Katakan dengan bisumu
Agar semakin hanyut dan dalam
Semakin kau lihai dalam melukis
Semakin aku tahu apa yang kau katakan
Semakin dalam senja yang kaukenang
Semakin aku tahu, jingga mana yang kaurindukan
Malam ini akan datang bersama hujan
Akankah kau tetap merasa kerdil
Padahal, lautan dan langit tetap ada dalam kegelapan
Padahal burung hanya bertengger di atas pohon
Arrgghh……..
Teriakmu dengan sunyi dalam kelam
Dan kertas itu semakin hitam bersama khayalmu
Dan aku, hanya melihatmu sembari duduk dengan kopi panas di nadiku