Puisi Kehidupan: Antara Sampah Dan Batu Mulia
Semua manusia tak mau dianggap sampah
Tapi sebagian manusia bibirnya, tangannya, kakinya bagaikan sampah
Sebagian manusia ada yang tak mau dianggap batu mulia
Tetapi bibirnya, tangannya, kakinya bagaikan batu mulia
Ada manusia mulia, ada manusia sampah
Tetapi,
Sesampah dirimu, kamulah tetap manusia yang berharga
Semulia apapun kamu, dirimu tetap manusia yang tak pantas sombong terhadap sesama
Bagaikan langit yang tinggi tetapi tak pernah menyangkal bumi
Bahkan bumi dengan senyuman menonton langit di bawah kakinya
Biarkan kesejukan dan kedamaian merasuk pada jiwa-jiwa yang haus keindahan
Air menjauh dari sumber bukan berarti petaka
Justru mereka menyatukan diri di dalam muara
Pergi dari ketangguhan untuk menemukan harga diri
Sekali berarti, bukanlah mati, menghidupkan imaji