CPNS, Primadona atau Pelarian?
Sukma.co – Lagi musimnya pendaftaran CPNS beberapa minggu terakhir ini yang seakan menjadi fenomena menarik yang pantas untuk dibahas. Peluang CPNS yang dibuka besar-besaran seakan juga menjadi daya tarik masyarakat untuk mendaftar. Ya, berjuta orang di republik ini memperebutkan kuota yang mungkin hanya seribu. Hal ini tentu seakan-akan PNS menjadi tujuan utama para sarjana dalam mendapatkan pekerjaan.
Dulu, ketika kuliah tidak sedikit dari kita sebagai aktivis yang mengatakan kalau birokrasi ini sudah rusak. Aktivis yang mengedepankan idealisme mencoba untuk tidak memasukkan PNS kedalam daftar masa depannya. Tapi kenyataannya mereka yang dulu bisa dikatakan “anti” PNS berbondong-bondong untuk mendaftar PNS. Kenapa ini bisa terjadi?
Apakah Negeri ini kekurangan wadah untuk anak-anak muda kreatif dan memiliki idealisme hebat? Pertanyaannya sering kali terpikir dalam diri kita. Ya, apakah Negara ini memang kekurangan wadah untuk menampung ide dan kreasi dari penduduknya? Atau memang penduduknya yaitu kita yang menyerah untuk melakukan kreasi dan bersikap idealis?
Baca juga : Nestafa Kegagalan dan Mental Terjajah Kita
Nah, kembali ke PNS yang belakangan ini seakan menjadi primadona dan diburu oleh mereka yang sudah menyelesaikan kuliah. PNS menjadi daya tarik menurut sebagian orang karena ada kenyamanan dan kepastian hidup didalamnya. Tapi PNS bisa juga dipilih karena negeri ini sesungguhnya tidak memberikan pilihan lain yang bisa menjadi wadah untuk kita berproses.
Banyak dari mereka yang memilih PNS sesungguhnya karena tidak ada pilihan lain yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Sehingga itu dijadikan pelarian untuk mendapatkan pekerjaan. Ya, coba saja disurvei dilingkungan kampus, sebagian besar mahasiswa jika ditanya cita-cita pasti tidak memilih PNS. Mereka ingin jadi pengusaha,politisi, motivator, penulis, atau lainnya yang tidak berhubungan dengan PNS. Alalsannya klasik, PNS itu terikat, tidak bisa berkembang, gajinya pas-pasan dan gak menarik.
Baca Juga: Bukan Sekedar StartUp (#Part1)
Tapi setelah kuliah dan tidak ada pilihan lain yang sesuai apa yang kita pikirkan, maka PNS menjadi primadonanya. Ya, semuanya berubah tergantung pada persepsi dan keadaan yang menuntut kita berubah. Idealisme yang selama ini dibanggakan seakan luntur karena pilihan yang tidak sesuai dengan ekpektasi pikiran kita selama ini.
Salah? Tidak !!
Tidak ada yang salah dengan pilihan, begitu juga pilihan banyak orang menjadi PNS. Yang salah sebenarnya adalah persepsi yang kita bentuk selama ini. Ekspektasi kita yang terlalu tinggi atau idealism kita yang salah. Persepsi kita yang kurang baik tentang PNS tentu menjadi kesalahan yang seharusny diubah sejak awal. Merubah dengan memasukkan idealisme yang baik tentang PNS. Dimanapun kita berproses tetap bisa menjalankan idealisme positif itu. PNS juga bisa berproses dengan baik, mengedepankan idealisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang selama ini kita pahami saat kuliah.
Sehingga, idealisme yang kita bangun akan merubah citra dimanapun kita berada. Ya, bukan lagi waktunya kita menyalahkan tentang keadaan. Tapi sudah saatnya kita memamantaskan diri untuk memberikan kontribusi dalam memperbaiki keadaan itu. Sehingga, diwadah manapun kita berada akan menjadikan wadah itu menjadi lebih baik. Kuncinya adalah pada diri kita, berkontribusi memberikan manfaat atau terlena dengan keadaan.
Seharusnya, tidak ada wadah yang menjadi primadona atau pelarian tapi bagaimana diri kita siap dan mampu memberikan kebaikan di wadah manapun kita ditempatkan. Sehingga pada akhirnya kita akan menjadi pilihan banyak wadah, bukan lagi mencari wadah atau bahkan menyalahkan wadah yang tidak sesuai dengan pikiran kita.