Patria Prima Putra: Muda, Kaya, dan Berdaya
Sukma.co – Memiliki bisnis dan berdaya-mampu membiayai diri sendiri-tanpa membebani orang tua di usia muda tentu menjadi impian para generasi muda di era millennial ini. Tak terkecuali bagi Patria Prima, pemuda kelahiran Jambi 1993 yang masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas negeri di Jambi. Patria-sapaan akrabnya-telah sukses menjalani usaha di bidang kuliner sejak masih berusia 19 tahun.
Bisnisnya tidak main-main. Usaha kuliner “Brownies Manten” yang dirintisnya dengan modal awal Rp 3 Juta pada empat tahun lalu berhasil meraup keuntungan dengan total 40 juta rupiah di hari ke-3 setelah rilis. Bisnis “Brownies Manten” dijalankan oleh Patria bersama rekannya, Awalinda Bestari yang bertindak sebagai pihak produksi. Sementara itu, dirinya fokus pada lini strategi dan pemasaran produk. Dalam waktu tiga hari bisnis kuliner dengan nama dan konsep yang unik ini berhasil menjadi waiting list, tersebar di 8 provinsi dan mampu menghasilkan omzet yang fantastis. Semenjak itu, Patria dan Linda mulai merekrut beberapa orang karyawan dan melengkapi peralatan untuk menunjang kebutuhan produksi agar mampu memenuhi banyaknya permintaan konsumen.
Jiwa bisnis Patria sudah nampak saat dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Patria muda cukup jeli melihat peluang di sekelilingnya. Melalui upaya berdagang dirinya mampu mendapatkan tambahan uang jajan. Kala itu, Patria mencoba berdagang brownies buatannya sendiri yang lantas dijualnya ke koperasi sekolah. Barulah pada usia 16 tahun, sepeninggal sang ayah, Patria sebagai anak sulung mulai menjeremuskan diri ke dunia wirausaha secara lebih serius.
Lantaran tidak mau bekerja sebagai seorang supir di kantor ayahnya, Patria memutuskan mencoba peruntungan di bidang wirausaha. Usaha yang dipilihnya ialah, membuka kedai kecil-kecilan. Keputusan Patria terbilang cukup berani mengingat usaha ini ia mulai tanpa sedikitpun modal pengetahuan perihal bisnis. Di kedai itulah, Patria memulai langkah kecilnya-berjualan minuman tradisional, badrek dan beberapa makanan cepat saji-menjalankan sebuah bisnis demi mendapatkan uang lebih guna mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Usaha–usaha yang dilakoninya tidak begitu saja berjalan mulus. Kedai kecil-kecilan itu pada akhirnya terpaksa harus gulung tikar karena lebih banyak merugi daripada menghasilkan untung. Ketika masa kuliah, Patria lalu beralih ke ranah fashion. Melalui brand bernama “Jambiethnic”, produk fashion berupa sepatu dan pakaian dengan perpaduan nuansa modern dan etnik khas Jambi, Patria berhasil memasarkan produk sepatunya di salah satu galeri di Amsterdam, Belanda. Saat itu usia Patria masih amat muda yakni 18 tahun, akan tetapi produk fashion buatannya sudah mampu bersaing dengan produk sepatu dari China dan Malaysia di pasar Eropa. Luar biasa bukan!
Hingga kini, Patria dapat meraih pendapatan hingga ratusan juta rupiah dengan kue yang terjual rata-rata 1.500 bungkus perhari. Hal ini cukup wajar mengingat sudah hampir 1.000.000 box “Browies Manten” tersebar ke seluruh Indonesia dan beberapa negara lainnya. Bahan-bahan brownies yang digunakan memang hampir sama dengan brownies lain pada umumnya. Hanya saja, Patria mampu memasarkan produk dengan cara yang tidak biasa. Patria menyebut distributor dengan nama KUA dan reseller dengan nama penghulu. Hal ini karena, melalui merekalah para calon mantu-calon konsumen-dapat bertemu dengan “Brownies Manten”. Sementara itu, distributor disebut sebaga KUA karena disanalah tempat berkumpulnya para penghulu-reseller. Teknik pemasaran yang dipilihnya ini mampu membuat “Brownies Manten” dilirik pasar dan mudah diingat oleh calon konsumen. Selain itu, desain produknya juga menarik dan pas untuk dijadikan oleh-oleh.
Patria mendapatkan inspirasi membangun usaha ini dari pengamatannya atas kegalauan banyak generasi muda di media sosial dalam menghadapi masalah percintaannya. Menurutnya, sebanyak 50% lebih status di media sosial berbicara seputar cinta. Oleh karenanya, Patria ingin membantu orang-orang dalam mengungkapkan cintanya melalui media yang bisa digemari berbagai kalangan, yaitu snack “Brownies Manten”. Hal ini dapat dilihat dari kemasan produk “Brownies Manten” dimana tersedia kotak yang dapat ditulisi dengan kata-kata romantis sebagai sarana menyampaikan kasih sayang kepada orang-orang terkasih.
Berkat jerih payah serta kerja kerasnya, Patria diganjar penghargaan Juara Pertama Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2016 kelompok mahasiswa kategori boga. Kesibukan Patria saat ini ialah fokus merintis bisnis kuliner terbarunya yang bernama “Semangkuk Berkah”. Bisnis kuliner dengan konsep franchise yang dirilis pada akhir tahun 2018 ini sudah memiliki lebih dari 20 cabang pada berbagai kota di Indonesia.
Mengenal Patria Prima menyadarkan kita, bahwa usia dan keterbatasan pengetahuan bukanlah halangan untuk dapat meraih sukses. Banyak diantara kita yang mungkin tidak memiliki orang tua atau memiliki, tapi tidak dapat hidup berkecukupan. Nah, di tengah-tengah kesulitan hidup itulah Tuhan sebenarnya tengah sedang mendesak kita untuk berpikir dan berjuang meraih masa depan yang lebih baik tanpa harus meratapi nasib buruk kehidupan. Hari ini, penulis semakin yakin bahwa bisnis adalah dunia bagi orang-orang yang mau belajar, berjuang mengatasi kegagalan dan bekerja dengan sepenuh hati.
Desainer Infografis: Muhammad Ramadhani Kurniawan
Indonesia Young Entrepreneur Seri 2