Menasehati Jangan Sampai Melukai
SUKMA.CO – “Fokus kepada mahasiswa yang terancam DO.” Begitulah story whatsapp dari salah satu dosen saya yang tidak lain merupakan kepala jurusan magister di salah satu perguruan tinggi. Ditambah lagi, tadi malam bapak whatsapp yang intinya belum bisa pulang ketika Hari Raya Idul Adha karena membantu mahasiswa bimbingan yang nyaris berakhir masa kuliahnya.
Perjalanan menuntaskan tugas akhir memang tidak selalu mulus. Baik skripsi maupun tesis, saya rasa yang paling utama adalah kegigihan mahasiswa dalam menyelesaikannya. Seberapa banyak rintangan, jika memang sedari awal sudah gigih untuk selesai, pasti akan selesai. Bagaimanapun, tingkat kegigihan setiap manusia tidaklah sama.
Belum lagi, setiap komentar negatif yang mengatakan mahasiswa molor dalam mengerjakan tugas akhir. Diakui atau tidak, komentar negatif hanya akan mengakibatkan dua kemungkinan. Pertama adalah meningkatkan semangat mahasiswa untuk segera berlari menyelesaikan tugas akhirnya. Sementara kemungkinan kedua adalah membunuh semangat mahasiswa yang membuatnya enggan untuk menuntaskan tugas akhirnya.
Baca juga : Mengenali dan menangkal toxic media sosial
Saya sendiri pun pernah berada di titik itu. Lalu ibu saya berkata, “yang namanya proses itu, bagaimanapun bentuknya harus kamu lalui, entah nanti atau besok tetap harus kamu lalui,”. Seketika saya mundur sejenak, lalu berlari sekuat mungkin untuk segera menyelesaikannya. Jatuh bangun? Pasti ada, namun saya kira setiap orang mempunyai prosesnya masing-masing.
Sekali lagi, menasehati jangan sampai melukai
Beberapa waktu yang lalu, saya membaca berita perihal mahasiswa yang bunuh diri akibat tugas akhir ini. Miris? Pasti. Dalam hati kecil ini, ada saja ketidakrelaan mengapa hal demikian harus berakhir dengan kematian. Mengadopsi dari Catatan Najwa, “setiap nyawa sangat pantas memperoleh penghormatan, bukankah tak ada yang lebih berharga dari kehidupan?.”
Sekali lagi, menasehati jangan sampai melukai. Kata-kata remeh yang menurut kita sepele, bisa jadi menyakitkan bagi orang lain. Seringkali hal-hal demikian membuat orang lain mundur seribu langkah padahal kita tidak pernah tahu sejauh mana mereka telah berlari. Pelik bukan?
Dukungan adalah salah satu hal penting mahasiswa yang tengah menghadapi jatuh bangunnya tugas akhir. Bagaimanpun, jika tidak bisa membantu setidaknya jangan mengganggu. Sederhana bukan? Iya, bagi mereka yang mau dan bisa untuk mengerti keadaan orang lain.
Baca juga tulisan menarik dari Haniffa lainnya atau tulisan lain terkait psikologi populer.
Originally posted 2020-08-03 08:37:55.