Magnet KYF 2018: Wishnutama Kusubandio, Insan Kreatif Indonesia yang Mendunia
Sukma.co – Kehadiran Wishnutama Kusubandio sebagai pembicara dalam “Kalla Youth Festival (KYF) 2018” yang berlangsung di Nipah Mal menjadi magnet utama bagi para peserta yang notabene merupakan generasi muda. Pasalnya, perjalanan karirnya sebagai insan kreatif Indonesia telah menorehkan sejarah yang sulit untuk dilupakan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, dan bahkan di mata dunia.
Awalnya pria kelahiran 4 Mei 1976 yang akrab disapa Wishnu ini dikenal sebagai direktur utama Trans 7 dan Trans TV. Kini dirinya menjabat sebagai direktur utama NET TV, stasiun televisi disebut-sebut menjadi salah satu stasiun televisi terbaik hingga saat ini. Selama merintis karir di dunia pertelevisian dirinya telah memperoleh beberapa penghargaan seperti Asian Televisi Award, Panasonic Awards, dan Top 5 Most Admired CEO in Television Sector dalam Indonesia Most Admired CEO 2017 berdasarkan riset yang diselenggarakan oleh warta ekonomi.
Tahun 2018 ini karirnya semakin melejit disusul dengan keberhasilan dirinya sebagai direktur kreatif pada pesta pembukaan hingga penutupan Asian Games 2018 yang berlangsung di Stadiun Utama Gelora Bung Karno. Seremoni opening dan closing Asian Games 2018 bahkan menuai pujian dari beragam media internasional seperti The New York Times, China Morning Post, ABC News dll.
Di panggung KYF 2018, malam itu Wishnutama mengungkapkan bahwa orang-orang di sekitarnya awalnya banyak yang meragukan dirinya dapat menyelenggarakan acara opening dan closing sebesar Asian Games 2018. Secara historis Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah untuk kali kedua merupakan kehormatan sekaligus tantangan bagi pria yang sudah mengawali karirnya di dunia pertelevisian Indonesia sejak tahun 1994 silam.
Kurangnya kepercayaan, rasa ragu dan banyaknya hambatan yang ia lalui dalam perjalanan persiapan Asian Games 2018 hampir membuat dirinya menyerah. Tapi, hal ini justru menjadi pendorong bagi dirinya. Ia bertekad untuk membuktikan kepada publik, bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan acara yang berkualitas, kreatif dan penuh inspirasi dalam perhelatan olahraga terbesar sekawasan Asia tersebut. Bagi Wishnutama, Asian Games merupakan momentum untuk dirinya agar bisa berkontribusi memajukan dan memperlihatkan harga diri bangsa. Terlepas dari skill yang telah dimiliki, sosok sekreatif Wishnutama telah menunjukkan bahwa kemauan dan tekad yang kuat merupakan modal penting dalam meraih kesuksesan.
Sederet perjalanan karir yang gemilang justru tidak membuat seorang Wishnutama merasa telah sukses sepenuhnya. “Saya selalu berusaha untuk avoid terhadap pujian yang diberikan orang lain. Saya masih punya mimpi yang belum terwujud dan itu berarti saya belum sukses,” ungkap Wishnutama ketika menanggapi pertanyaan seputar kesuksesan dirinya dan perasaannya menjadi sosok inspirator yang diidolakan oleh banyak pemuda di Indonesia.
Selaku pembicara inspiratif dari industri kreatif di Indonesia Wishnutama berpesan pada pemuda Makassar bahwa, “creative economy adalah creative thinking untuk menawarkan solusi kepada masyarakat”. Menurut Wishnutama, sayang sekali jika para pemuda yang brilian pemikirannya enggan menuangkannya dalam aksi nyata hanya karena over thinking yang terbentuk dari rasa ragu dan respon negatif yang dilayangkan oleh berbagai pihak atas ide dan impian yang mereka miliki. Hal ini tidak boleh menghalangi para pemuda dimanapun mereka berada.
Festival kolaborasi kreatif terbesar pertama di Makassar yang telah berlangsung sejak 2017 ini diinisiasi oleh Solihin Jusuf Kalla, CEO Kalla Group sebagai ajang merayakan kreatifitas, dan menjadi ruang diskusi publik bagi pemuda dan pelaku industri kreatif di Makassar.
Mengusung tema “Be A Change Maker” kegiatan KYF 2018 diharapkan mampu mendorong dan mengakselerasi para pemuda untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan segera mengeksekusi ide mereka agar mampu melakukan perubahan positif bagi lingkungan, khususnya bagi wilayah Indonesia Timur.