Kenapa Ada Yang Sukses, Kenapa Ada Yang Gagal?
Sukma.co – Setiap orang tentu ingin meraih sukses. Lantas apakah rahasia kesuksesan itu? Apa yang membuat orang sukses? Apakah talenta, bakat, pendidikan tinggi yang diraih atau justru koneksi. Bila kita telaah dengan seksama, di sekeliling kita sejatinya terdapat begitu banyak tokoh yang bisa kita teladani, dan kunci-kunci kesuksesan yang dapat membuka ruang sukses bagi kita. Ada Dr. Davrina Rianda dengan Klinik Rumah Sehat, Dr. Gamal Albinsaid dengan Klinik Asuransi Sampah, Patria Prima dengan produk Brownies Manten dan masih banyak lainnya. Penulis sendiri mulai berusaha mencuri tips dan trik sukses dari berbagai tokoh muda Indonesia yang menginspirasinya sejak masih duduk di bangku kuliah dulu.
Satu kesamaan dari mereka semua ialah mereka telah berusaha menapaki tangga-tangga kesuksesannya sejak menjadi mahasiswa. Mereka juga memiliki value yang mendorong diri mereka untuk terus berkembang secara positif meraih impian dan karier yang dicita-citakan kelak.
Kamu yang masih menyandang status mahasiswa pun bisa loh seperti mereka. Caranya mudah, analisa kemampuan yang kamu miliki saat ini, dan tanyakan pada dirimu apakah keahlianmu ini bisa memberi dampak bagi lingkungan sekitarmu agar menjadi lebih baik. Kemudian, jangan bosan-bosan terlibat dalam kegiatan yang dapat meningkatkan soft skills dan hard skills dalam dirimu.
Secara sederhana, hard skills merupakan pengetahuan atau ilmu yang kamu pelajari di bangku kuliah, seperti teori, keahlian teknis, kemampuan mengoperasikan komputer, aplikasi di dalamnya, dan pengetahuan spesifik seputar jurusan yang kamu tengah lakoni. Misalnya, kamu mahasiswa jurusan Psikologi tentunya akan belajar hard skills berupa melakukan wawancara dan observasi pada anak, mahasiswa jurusan Teknik Informatika belajar cara menerjemahkan kode-kode dalam dunia digital menjadi aplikasi yang dapat dimengerti dan digunakan oleh orang lain, dan lain sebagainya. Mengukur kemampuan hard skills dapat dilihat melalui nilai IPK mahasiswa tersebut. IPK yang tinggi umumnya menunjukkan penguasaan pada bidang studi yang dipelajarinya dan sebaliknya.
Sementara itu, soft skills bersifat lebih abstrak dan tidak memiliki sistem penilaian yang mutlak sehingga hanya dapat dibuktikan melalui kinerja nyata di lapangan. Kemampuan soft skills umumnya dibentuk melalui keterlibatan mahasiswa dalam organisasi, dan komunitas selama menjalani dunia perkuliahan. Kemampuan soft skills dinilai amat penting. Sosok sukses seperti Dr. Davrina Rianda bahkan menyatakan bahwa menjadi pintar saja tidak cukup. Kemampuan adaptabilitas pada lingkungan, kemampuan membawa diri, berkomunikasi dengan orang lain, dan berempati amatlah penting untuk dimiliki mahasiswa saat terjun di dunia kerja.
Baca Juga: Membudayakan Meneliti dan Menerjemahkan Intuisi Sukses secara Rasional
Selain itu, mahasiswa zaman sekarang juga perlu menyadari bahwa diri mereka tengah hidup dalam era yang begitu dinamis. Segala sesuatu dapat mereka akses melalui layar gawai selama terhubung dengan koneksi internet. Oleh karenanya, mereka berkesempatan memanfaatkan akses ini untuk mencari informasi-informasi penting terkait info seminar, pelatihan, internship, artikel, penelitian, short course, lomba, beasiswa dan hal-hal menarik lainnya. Melalui media sosial mereka juga dapat terhubung dengan tokoh-tokoh sukses yang dapat menjadi role model mereka. Postingan para tokoh ini tentu dapat memotivasi diri agar terus berjuang mengikuti arah langkah kesuksesan tokoh yang mereka idolakan.
Terakhir, penulis juga pernah membaca sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lulusan Harvard University. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mahasiswa yang menulis sasarannya dengan amat jelas ternyata berhasil meraih kebebasan finansial yang jauh lebih baik dari 97% mahasiswa yang tidak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan meraih sukses jauh lebih besar ketika seseorang menulis sasarannya atau goalnya dengan sangat jelas. Orang-orang dengan bakat, talenta, dan pendidikan biasa juga mampu berhasil jauh lebih baik jika mereka mau menuliskan sasaran dengan sangat jelas dan fokus terhadap upaya meraih sasaran itu.
Sudahkah kamu menganalisa potensi, bakat dan keahlian yang kamu punya? Atau kamu sudah menulis sasaran yang ingin dicapai tapi masih belum menyediakan lebih banyak waktu, tenaga untuk melatih hard skills dan soft skills milikmu. Jika belum, ada baiknya kamu mulai berfokus dalam pengembangan kedua kemampuan itu, sembari terus berusaha memberikan yang terbaik untuk mencapai sasaran yang sudah kamu tetapkan. Semoga kamu senantiasa berjuang menapaki tangga kesuksesan, dan tidak kehilangan motivasi untuk berusaha mencapai puncak!! See you on top.
Videographer: Alvy Harimatul Hamim
Editor: Miftah Faridl