Gizi Baik, Benarkah Mempunyai Peran Penting Untuk Anak?
Sukma.co — “Makan adalah suatu proses belajar, sehingga perlu dipahami prinsip pemberian makan agar hasilnya dapat optimal.” Jelas Nuvi. Seperti kita ketahui bahwa peranan gizi yang baik untuk anak akan memaksimalkan tumbuh kembang pada anak.
Peran gizi baik menjadi serius karena kekurangan gizi atau gizi kronis akan mengakibatkan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Dr. Nuvi Nusaritowanti, Sp.A(K), dokter Spesialis Anak dan Konsultan Kardiolog Anak dari Primaya Anak dari Primaya Evasari Hospital Jakarta menjelaskan bahwa orang tua harus memperhatikan gizi yang baik untuk anaknya.
Perkembangan keterampilan makan pada anak meliuti periode awal umur 0-3 bulan yang merupakan gerakan refleks, umur 3-6 bulan anak sudah dapat melakukan gerakan volunter atau fase oral, umur 6 bulan ke atas adalah pertumbuhan dan maturase neurologis serta proses belajar.
Status gizi anak bisa didapatkan dengan melakukan pengukuran pada dimensi tubuh. Pengukuran dilakukan menggunakan parameter umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala,lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak dibawah kulit. Menurut standar antropometri WHO 2005 dalam kepmenkes 2010, umur dihitung dalam bulan penuh. Contoh: umur 2 bulan 29 hari dihitung sebagai umur 2 bulan (anggraini,A,C 2012). Standar status gizi yang dipakai saat ini adalah pertumbuhan yang di keluarkan oleh WHO (2005).
Standar pertumbuhan sebelumnya yang dikeluarkan oleh National Center for Health Statistics (NCHS)/WHO pada tahun 1970 dianggap tidak cukup mendeskripsikan pertumbuhan fisik anak untuk memonitor kesehatan dan status gizi anak secara individu. Salah satu kelemahan yang paling penting adalah bahwa standar tersebut didasarkan pada penelitian dengan sempel bayi yang diberi perdominan susu formula, di mana grafik pertumbuhan berbeda dengan bayi sehat yang diberi ASI eksklusif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pertumbuhan umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, diantaranya adalah:
Zat Gizi
Lingkungan dan hormon. Faktor zat gizi diketahui berperan penting dalam menentukan pertumbuhan seseorang anak. Saat mengalami pertumbuhan, sel-sel dalam tubuh membutuhkan energi tidak terpenuhi, maka pembelahan sel akan terhambat dan efeknya akan terlihat melalui parameter maupun biokimia.Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan
berkaitan erat dengan faktor zat gizi, misalnya musim gagal panen di sektor pertanian secara tidak langsung maka akan terjadi kesulitan pangan. Hal ini akan menyebabkan asupan zat gizi pada anak-anak hidup pada saat itu akan terganggu. Variasi musiman diketahui mempengaruhi kecepatan tumbuh yaitu, kecepatam tumbuh maksimum ada saat musim semi dan musim panas.
Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tidak hanya satu hormon tunggal, tetapi ada banyak hormon yang saling beinteraksi. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan sacara umum adalah growth hormone yang diproduksi di hipofisis anterior secara pulsatil dan 70% terjadi saat tidur. Growth hormone berfungsi dalam pertumbuhan dan pertambahan ukuran organ dan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Menurut UNICEF (1998), malnutrisi gizi khususnya gizi kurang pada anak disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor penyebab langsung, tidak langsung, pokok masalah, dan akar masalah. Gizi kurang secara langsung disebabkan oleh konsusmsi makanan yang tidak seimbang, yang mana zat gizi di dalam makanan yang dikonsumsi tersebut tidak cukup atau tidak mampu mempenuhi kebutuhan tubuh yang seharusnya. Sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh menjadi lemah, dengan keadaan tersebut akan memudahkan munculnya penyakit infeksi seperti diare, demam dan lain sebagainya mempengaruhi nafsu makan menjadi turun.
Kutipan:
Buku gizi anak (Sofyan Musyabiq Wijaya, S.Gz, M.Gizi, dan Dian ist A, S.Ked, MPH, Arie Nugroho, S.Gz, M.Gizi)
Penulis: Annisa Adzikia (Prodi Gizi Universitas Binawan)
Editor: Faatihatul Ghaybiyyah, M.Psi.