Covid : Revolusi Sosial Kenormalan Baru Pada Bidang Pendidikan

“Be fearless. Walaupun ada rintangan, kita pasti bisa melewati itu semua apapun hambatannya” – Nadiem Makarim

Sukma.co – Ketika covid-19 melanda, gaya hidup berubah total. Semua tergantikan ke ranah digital. Pendidikan dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sudah satu tahun berlalu.

Siswa sudah terbiasa dengan gaya pembelajaran yang baru ini, begitu pula dengan gurunya. Bahkan jika boleh penulis menebak, mungkin guru akan gagap ketika tatap muka dilangsungkan kembali. Bisa dikatakan seperti “lupa caranya ngajar”, bukan tidak bisa mengajar, akan tetapi kesan dan sensasinya akan berbeda karena telah lama tidak tatap muka.

Baca Juga: Ketika Media Bicara Virus Corona Maka Sambutlah Psikosomatis

Dulu ada berita heboh siswa bunuh diri akibat kegiatan belajar melalui daring, terbantahkan oleh berbagai pihak, salah satunya dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, yang memiliki hasil penelitian bahwa kondisi psikologis siswa yang mengikuti PJJ relatif lebih baik daripada yang mengikuti pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran campuran PJJ dan tatap muka, itu pertama. Kedua, PJJ tidak menimbulkan stress tinggi dibanding metode lainnya. Terakhir, kondisi psikologis siswa saat ini tidak berbeda dari kondisi sebelum pandemi. Dengan kesimpulan bahwa kondisi psikologis siswa saat ini tidak mutlak disebabkan oleh PJJ, seperti yang dilansir pada IPK Indonesia (25/02/2021).

Baca Juga: FIKSASI PSIKOSEKSUAL