Begini Langkah Relaksasi Dzikir
SUKMA.CO – Dzikir memiliki daya relaksasi atau meditasi yang dapat mengurangi ketegangan (stres) dan mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap bacaan dzikir mengandung makna yang sangat dalam yang dapat mencegah timbulnya stres (Anggraieni, 2014). Bacaan yang pertama yaitu laillahhailallah memiliki arti tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah SWT, adanya pengakuan bertuhan hanya kepada Allah dalam sebuah keyakinan. Individu yang memiliki kemampuan spiritualitas yang tinggi memiliki keyakinan yang kuat akan tuhannya. Keyakinan ini menimbulkan kontrol yang kuat, dapat memaknai dan menerima setiap peristiwa yang tidak menyenangkan ke arah yang lebih positif dan yakin bahwa ada yang mengatur setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta. Dengan begitu, individu dapat mengurangi ketegangan (stres), mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kekuatan mental dengan cepat (Bogar dalam Anggraieni, 2014).
Bacaan yang kedua, yaitu astagfirullahaladzim. Yurisaldi (2010) menjelaskan bahwa proses dzikir dengan mengucapkan kalimat yang mengandung huruf jahr, seperti kalimat tauhid dan istighfar, akan meningkatkan pembuangan CO2 dalam paru-paru. Bacaan ketiga yaitu subhanallah maha suci Allah, di mana Allah itu maha suci dari segala sifat yang tercela, suci dari kelemahan. Maha suci Allah ini bisa juga merasa kagum kepada ciptaan allah. Allah itu suci dari kejam, tidak mungkin dia kejam karena dia sangat penyayang. Maka dari itu seseorang yang mengucapkan kalimat tersebut diharapkan selalu berpikiran positif karena munculnya respon emosi positif dapat menghindarkan diri dari reaksi stres.
Baca juga: Beberapa tips untuk yang dapat membantu tahap pre-writing anak
Bacaan keempat, yaitu alhamdulillah, merupakan sikap bersyukur atas rejeki yang telah Allah berikan. Efek kebersyukuran pada kesehatan, salah satunya telah diteliti oleh Krouse (2006), yang membuktikan bahwa efek stres pada kesehatan dapat dikurangi dengan meningkatkan kebersyukuran kepada Tuhan. Bacaan kelima yaitu Allahu akbar, di mana sungguh besarnya kekuasaan Allah, besar kekayaan Allah, besar ciptaan Allah sehingga menimbulkan sikap yang optimis. Sikap optimisme, sumber energi baru dalam semangat hidup dan menghapus rasa keputusasaan ketika seseorang menghadapi keadaan atau persoalan yang mengganggu jiwanya, seperti sakit, kega-galan, depresi, dan gangguan psikologis lainnya, seperti stres (Az-Zumaro, 2011).
Begini langkah-langkah dzikir relaksasi
Relaksasi dzikir terbukti efektif digunakan untuk mengurangi stres secara fisik, emosi, kognitif dan perilaku yang mengakibatkan tekanan darah yang meningkat atau hipertensi (Anggraieni, 2014). Salah satu bentuk upaya meredakan ketegangan emosional yang cukup mudah dilakukan adalah dengan terapi relaksasi dzikir. Teknik ini memaksa individu untuk berkonsentrasi kepada ketegangan yang dirasakan dan kemudian melatihnya untuk rileks. Orang yang stres, secara emosional biasanya mengalami ketegangan emosional. Teknik ini berusaha meredakan ketegangan emosional, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Langkah yang dapat dilakukan untuk memulai relaksasi dzkir adalah sebagai berikut ini (Ferguson, 2010).
- Pilih kata suci sebagai simbol niat untuk membuka dan menyetujui kehadiran Tuhan dan tindakan di dalam diri.
- Duduk dengan nyaman dan menutup mata, duduk sebentar, dan secara diam-diam mengenalkan kata suci sebagai simbol persetujuan kehadiran Tuhan dalam setiap tindakan.
- Ketika terlibat dengan pikiran, kembalilah ke kata suci dengan lembut.
- Di akhir periode dzikir, tetap diam dengan mata tertutup selama beberapa menit.
Referensi:
Anggraieni, W. N. (2014). Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada Penderita Hipertensi Esensial, Jurnal Intervensi Psikologi, 6 (1), 81 – 102.
Az-Zumaro. (2011). Aktivasi energi doa dan dzikir khusus untuk kecerdasan super. Yogyakarta : Diva press.
Ferguson, J. K., Willemsen, E. W., & Castaneto, M. V. (2010). Centering Prayer as a Healing Response to Everyday Stress: A Psychological and Spiritual Process, Pastoral Psychol, 5 (9), 305 – 329.
Krouse, N. (2006). Gratitude toward god, stress, and health in late life. Research on aging journal, 28: 163.
Yurisaldi. (2010). Berdzikir untuk kese-hatan saraf. Jakarta: Zaman.